Ipung, Sri Purwanti Hery Ibu Ujung Tombak Pendidikan Dalam Keluarga (Renungan Refleksi Diri, memperingati Hari Kartini 21 April 2011). In: Probank. PUSAT PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, Jurnal Probank, pp. 83-94.
|
Image (cover)
cover.jpg - Cover Image Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (121kB) | Preview |
|
|
Image (Surat Penerimaan Jurnal)
surat-keterangan-jurnal.jpg Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (75kB) | Preview |
|
Text (Redaksi dan Daftar Isi)
redaksi dan daftar isi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (526kB) |
||
Text (Article)
IBU UJUNG TOMBAK PENDIDIKAN DALAM KELUARGA (Renungan Refleksi Diri, memperingati Hari Kartini 21 April 2011).pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (211kB) |
Abstract
Era globalisasi, kini telah menjadi kenyataan dalam kehidpuan kita. Globalisasi, diartikan sebagai proses masuknya “sesuatu” menuju lingkup dunia(KBBI , 1995;320). Demikian kuatnya arus globalisasi sehingga perubahan serta pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan tak terelakkan. Wanita-wanita yang dahulu sekedar “kanca wingking” sekarang telah bangkit. Tidak sia-sialah perjuangan R.A Kartini, Ibu Dewi Sartika, dan Ibu – Ibu lain yang menginginkan keseteraan gender antara pria dan wanita Indonesia.Sudah banyak wanita-wanita indoensia yang tampil dalam memimpin disebagai bidang, baik formal maupun nonformal. Sebut saja sejumlah lurah, camat, bupati bahkan menteri yang diduduki oleh kaum wanita. Kita bangga karenanya.Namun apakah kesetaraan gender tersebut bermaksud untuk mengungguli bahkan menjaajh kaum pria? Jawabnya TIDAK. Menurut Carol Gilligan dalam “Dalam Suara Yang Lain” (1997;XVII), Prinsip moral terutama ditemukan dalam diri wanita. Prinsip moral ini menyangkut kepedulian, perhatian, kasih sayang, dang tanggung jawab terhadap orang lain.Benang merah dapat ditarik dari cita –cita kaum wanita adalah keinginan untuk adanya pembagian peran, kedudukan dan tugas yang seimbang dan adil antara kaum pria dengan wanita, sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Seimbang yang dimaksud adalah tidak ada yang dirugikan /direndahkan, tidak dibedakan derajatnya, tidak pula dianggap tidak mampu. Adil maksudnya memperoleh kesempatan yang sama sesuai dengan kemampuan dan kemauan, khususnya dalam dunia pendidikan.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gender, peran dan kedudukan |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education |
Depositing User: | Ipung Sri Purwanti |
Date Deposited: | 17 Jul 2019 06:37 |
Last Modified: | 17 Jul 2019 06:37 |
URI: | http://repository.undha.ac.id/id/eprint/12 |
Actions (login required)
View Item |